Halo semuanya!
Apa kabar? Udah lama banget ya aku nggak menulis lagi
Karena belakangan ini banyak hal yang terjadi termasuk file-file aku yang pada illang, dan kegiatan yang super duper sibuk *halah alasan
Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman aku kemarin naik Gunung Nabewari atau bahasa Jepangnya Nabewariyama.
Setelah sekian purnama liburanku hanya diisi dengan baito (part-time), akhirnya aku bisa juga refreshing dan main main ke gunung!
Sebelum mendaki, aku tuh udah lumayan cari-cari informasi di Web dan internet segala macam. Cuma, karena ini bukan gunung yang terkenal, akhirnya nggak terlalu banyak info yang aku dapat. Makanya aku pengen menulis ini siapa tahu bisa bermanfaat buat kalian yang mau naik ke Gunung Nabewari ini someday~
Gunung Nabewari, termasuk gunung yang tidak terlalu tinggi. Ketinggiannya hanya 1.272 mdpl saja. Perjalanan pun tidak memerlukan waktu yang terlalu panjang, bahkan kita tidak diperbolehkan berkemah disini. Kalau kata internet, Rata-rata jika kita mendaki dengan kecepatan standar (pemula) pendakian membutuhkan waktu kurang lebih 7-8 jam (naik dan turun).
Pos pendakian pertama yang terletak di Ookura (大倉), dapat dicapai dengan transportasi umum, yaitu bus.
Perjalan dimulai dari Stasiun Shibusawa（渋沢駅ー小田急線）. Kami sampai di stasiun shibusawa sekitar pukul 9 pagi (sejujurnya ini agak terlalu siang, aku saranin buat yang mau mendaki, mungkin lebih baik jam 7:30 sudah di Stasiun Shibusawa)
Dari Stasiun Shibusawa, transit naik bus menuju ookura kurang lebih sekitar 15-25 menit. Halte terakhir (Ookura) merupakan tempat pertama untuk mendaki.Semacam starting point gitu lah ya, ada bangunan putih information centernya juga. Tidak perlu daftar simaksi dan lain-lain, tapi disini disediakan peta dan nomor darurat jika perlu. Ohiya, disini juga ada semacam restaurant kecil gitu,tapi tidak ada warung/convenience store ya.
Btw, di puncak itu ada toilet, tapi gaada airnya. Jadi kalau bisa sebelum naik, ke toilet dulu di ookura ini, setidaknya masih ada airnya meskipun bukan toilet berbidet:(
Pendakian kami mulai pukul 10:00. Jalanan awal masih sangat bagus dan ramah. Tanjakan sedikit dengan jalanan aspal – beton. Oh iya kami memilih mendaki via futamata.
Kalau dilihat dari map, emang jalan yang kita pilih ini lumayan jauh, tapi lebih ramah kaki
dan ditengah-tengah pendakian kita juga masih bisa menjumpai sungai dan air terjun. Bisa istirahat dan ambil minum~
Sedangkan kalau jalan lain, memang pendek tapi dari awal sudah terjal. Dan tidak ada air. Bahkan di puncak pun tidak ada air ya! Jadi harus bawa air lebih kalau mendaki via 2 jalur lain.
Sekitar pukul 10:30 lebih sedikit, kami sampai di pos 1~
Keberadaan pos 1 diitandai dengan patung ini nih, dan dibalik patungnya, ada sungai dengan air terjun yang SU-PE-R DU-PER jernih bersih seger.. pokoknya refreshing bgt deh suasanya. Tapi jangan terlena disini ya, ingat perjalanan baru dimulai wkwkwk
Sampai disini, belum terasa capek mendaki sama sekali ya guys. Jalanannya masih ramah tamah
Mulai dari sini, jalanan mulai menanjak tapi masih dengan betonnya. Pepohonan pun di kanan kiri tumbuh lebat, jadi teduh dan nyaman banget.
Setelah itu, akan ada sungai terakhir sebelum jalanan berubah menjadi lwar byasa :))
Jadi di sungai terakhir ini, boleh banget re-fill air minum dan istirahat dulu.
Setelah lewat sungai terakhir, jalanan udah bener bener “the real of mendaki gunung” . Kayak naik Gunung Salak gitu deh, super terjal, dengan kayu dan batu-batu.
Menurut ku, ini step terberat di gunung ini. Aku kira, bakal yaudah gitu landai-landai aja atau terjal tapi masih biasa. Ternyata oh ternyata.. udah berasa naik Gunung Gede via Gunung Putri woyyy.. secape itu dan seterjal itu huhuhu(lah tadi katanya Gunung Salak??)
Setelah berusaha dengan segenap tenaga, akhirnya pukul 13:45an berhasil sampai juga di puncaknya.
Dan..
MasyaAllah banget pemandangan di puncaknya super duper bagus banget .. Semuanya, perjalanannya, worth it banget banget. Udah lamaa banget aku nggak ngerasain perasaan ini.. Perasaan lelah yang terbayarkan dengan indahnya pemandangan
Di sisi kanan, terlihat Gunung Fuji dengan anak anaknya berdiri megah nan indah.
Di sisi kiri, terlihat pemandangan kota Odawara hingga ke laut. Jadi tinggal pilih, mau lihat kota + laut atau Gunung Fuji?
Betah banget deh, tiduran disini seharian juga nggak bosen kayaknya.. Anginnya sepoi-sepoi adem pula~
Ohiya, fun fact, disini itu terkenal dengan Nabewari Udon namanya. Toko udon yang berada di puncak Gunung Nabewari. Iya, di puncak. Jadi demi makan udon, kita harus manjat dulu haha…
Tapi, sayangnya mereka cepet banget habisnya, dan biasanya jam 13:00 siang itu sudah habis dan tutup. Jadi sedih banget kemarin aku nggak bisa cobain, padahal kayaknya enak banget.. Harganya 1.500¥ /porsi. Tapi terlihat banyak dengan isi sayur mayur yang lengkap. Next time, harus mendaki lebih pagi dan cobain udonnya deh!
Setelah dirasa cukup (tapi boong) memandang dan bersantai di puncak, dengan berat hati, akhirnya turunlah kita dari puncak sekitar pukul 15:30. Berbeda dengan ketika mendaki, saat turun, kita sama sekali nggak istirahat. Langsung serrr sampe bawah wkwk… mampir sih ke sungai bentar buat isi air minum.
Dan, perjalanan turun itu lumayan cepat, mungkin emang agak berat di bagian yang terjal, tapi setelah itu kembali pada jalanan beton jadi sangat aman untuk kaki. Kita sampai di halte bus sekitar pukul 17:30.
Overall, aku suka banget gunungnya. Mudah di jangkau, pendakiannya juga menyenangkan. Pemandandangan di sepanjang perjalanan dan di puncak buat bagus. Pake banget. Perjalanan teduh, banyak pohon, tapi puncaknya tanah lapang. Bersihhh banget. Cuma yang harus diperhatikan, nggak ada air aja.
Rangkuman jalur [ via futamata(二俣) – 8.4 km ] :
Naik -> 3,5 jam (pace; lambat)
Starting point – pos 1 = 30-45 menit
Main di sungai = 30 menit
Pos 1 – pos 3 = 45- 1 jam
Pos 3 – puncak = 1 jam 30 menit
Turun -> 2 jam (pace; cepat tanpa istirahat )
Okedeh, sekian dulu cerita kali ini, sampai jumpa di destinasi wisata lainnya!!
TerimaKasih sudah meluangkan waktu membaca, semoga bermanfaat
Pertama kali naik gunung di JEPANG | Nabewariyama